Tips Masak Rujak Kuah Pindang Khas Bali. Rujak kuah pindang kembali jadi favorit saat cuaca panas atau sebagai pembuka makan siang di Bali. Berbeda dengan rujak manis pada umumnya, versi Bali ini menyegarkan dengan kuah ikan pindang yang asam-pedas, ditambah irisan buah-buahan tropis yang renyah. Hidangan ini sering muncul di pasar tradisional, warung pinggir jalan, atau menu spesial rumah makan seafood. Rasanya yang unik — perpaduan segar, pedas, asin, dan sedikit amis ikan tongkol — membuat rujak kuah pindang selalu habis dalam hitungan menit. Membuatnya di rumah ternyata mudah dan cepat, cocok untuk menu harian yang ringan tapi menggugah selera. BERITA BOLA
Bahan Buah dan Persiapan Ikan Pindang: Tips Masak Rujak Kuah Pindang Khas Bali
Pilih buah-buahan yang masih muda dan renyah: timun, kedongdong, mangga mengkal, bengkuak (sejenis kedondong kecil), nanas, dan jukut (mentimun Bali yang lebih kecil). Iris tipis-tipis seragam agar bumbu meresap merata. Beberapa orang menambahkan buah belimbing wuluh untuk tambahan asam alami.
Ikan pindang wajib pakai ikan tongkol atau ikan kembung segar yang direbus dengan garam dan asam kandis hingga matang. Setelah dingin, suwir-suwir dagingnya kasar, buang duri dan kulitnya. Air rebusan ikan jangan dibuang — itulah kuah utama yang akan memberikan rasa khas gurih-amis. Saring air rebusan agar jernih, lalu dinginkan sebentar.
Membuat Kuah Pindang yang Sedap dan Seimbang: Tips Masak Rujak Kuah Pindang Khas Bali
Kuah adalah nyawa rujak ini. Tumis bumbu halus yang terdiri dari bawang merah, bawang putih, cabai rawit dan cabai merah besar, terasi bakar, kencur, serta sedikit jahe hingga benar-benar matang dan harum. Masukkan suwiran ikan tongkol, aduk rata sebentar, lalu tuang air rebusan ikan tadi. Masak dengan api kecil sambil ditambah gula merah sisir, garam, dan perasan air asam jawa hingga rasa asam-paf-pedas-manis terasa seimbang.
Cicipi kuah — seharusnya dominan asam segar dari ikan dan asam jawa, pedas sedang, serta sedikit manis gurih. Jika terlalu asin, tambah air matang hangat. Matikan api, beri irisan daun bawang atau seledri agar lebih wangi, lalu biarkan kuah agak dingin agar tidak membuat buah layu saat disiram.
Tips Penyajian dan Variasi yang Tetap Autentik
Susun irisan buah di piring ceper atau mangkuk besar, siram kuah pindang secukupnya hingga buah terendam separuh. Aduk rata saat akan dimakan agar setiap suapan ada buah renyah dan kuah yang meresap. Taburi bawang merah goreng dan kacang tanah sangrai goreng untuk tekstur tambahan.
Rujak kuah pindang paling enak dimakan siang atau sore hari saat cuaca panas. Untuk versi lebih kaya, tambahkan potongan ketupat kecil atau lontong tipis. Jika ingin lebih pedas, sediakan sambal bawang di samping. Sajikan segera setelah disiram kuah agar buah tetap renyah — jangan didiamkan terlalu lama.
Kesimpulan
Membuat rujak kuah pindang khas Bali di rumah hanya butuh waktu 30-45 menit dan bahan yang mudah ditemukan di pasar tradisional. Hidangan ini bukan sekadar rujak biasa, tapi perpaduan sempurna antara kesegaran buah tropis dan kekayaan rasa kuah ikan pindang yang sulit dilupakan. Dengan tips di atas, Anda bisa menghidangkan rujak yang segar, pedas, dan autentik ala warung-warung di Denpasar atau Gianyar. Selamat mencoba, dan rasakan sendiri sensasi segar khas Bali dalam setiap sendokannya!