Panduan Lengkap Memasak Rendang. Oktober 2025, Rendang lagi jadi sorotan di dunia kuliner Indonesia, terutama setelah Festival Kuliner Nusantara di Jakarta akhir September yang tarik ribuan pengunjung untuk cicip varian fusion seperti rendang tacos atau rendang gadih modern. Hidangan daging santan pedas ini, ikon Minangkabau, kini tak hanya hidangan Lebaran tapi juga tren street food couture yang campur elemen kaki lima dengan sentuhan premium. Bayangkan daging empuk meresap rempah, kuah kental yang nagih—satu suap bisa bawa Anda ke tanah Minang tanpa repot. Di tengah hype Meatopia Bali Agustus lalu, panduan lengkap ini hadir buat Anda yang ingin coba di rumah. Tak perlu presto mahal, cukup kesabaran dan bumbu segar untuk hasil autentik. Mari kita telusuri dari akar hingga piring gurih. BERITA BOLA
Sejarah Masakan Ini: Panduan Lengkap Memasak Rendang
Rendang punya akar dalam budaya Minangkabau, Sumatera Barat, sejak abad ke-14 pada masa Raja Adityawarman (1347-1375 M) di Kerajaan Pagaruyung, di mana hidangan ini lahir sebagai cara mengawetkan daging untuk perantau. Awalnya, rendang adalah masakan sederhana dari daging sapi atau kerbau yang dimasak lambat dengan santan dan rempah, hasil akulturasi pedagang India, Arab, dan Tionghoa yang singgah di pelabuhan Padang. Nama “rendang” dari kata Minang “randang” yang artinya mengaduk-aduk, mencerminkan proses memasak berjam-jam hingga santan mengering dan bumbu meresap.
Pada abad ke-19, rendang jadi makanan wajib merantau, tahan hingga dua bulan tanpa busuk, disebut di koran Batavia 1896 sebagai “kudapan eksotis berkuah kental”. Di era kolonial, orang Belanda suka versi ini, tapi baru pasca-kemerdekaan rendang nyebar nasional lewat Rumah Makan Padang. Filosofinya dalam adat Minang: daging melambangkan kekuatan, santan kesuburan, rempah keharmonisan—bukan sekadar makanan, tapi simbol perjuangan. Kini, di 2025, rendang naik kelas jadi kuliner global, dari tacos di Los Angeles hingga gadih higienis di festival internasional, tapi resep original tetep jaga cerita perantauan yang kaya rasa.
Alat & Bahan Yang Digunakan Untuk Memasak Masakan Ini: Panduan Lengkap Memasak Rendang
Memasak Rendang autentik Minang butuh alat tahan panas agar santan nggak pecah. Alat dasar: panci tebal stainless atau tanah liat untuk masak lambat (agar meresap), blender atau ulekan batu untuk bumbu halus, saringan halus agar santan bersih, sendok kayu untuk aduk pelan, dan termometer opsional untuk cek suhu 90-100°C. Tambahan: presto untuk percepat empuk daging (jika tak punya, rebus dulu).
Bahan untuk 6-8 porsi: 1 kg daging sapi has dalam (potong dadu 3 cm), 1 liter santan kental dari 2 butir kelapa, 500 ml santan encer, 3 sdm minyak kelapa, 2 sdt garam, 1 sdt gula merah, 1/2 sdt asam kandis atau 1 sdm asam jawa. Bumbu halus: 100 gram cabai merah keriting, 50 gram cabai rawit, 10 bawang merah, 6 bawang putih, 3 cm kunyit bakar, 3 cm jahe, 3 cm lengkuas, 3 cm galanga. Rempah utuh: 4 lembar daun jeruk, 3 batang serai memar, 2 lembar daun kunyit, 2 daun salam, 1 kayu manis, 3 cengkeh, 3 kapulaga. Total biaya Rp80.000, siap dalam 3-4 jam.
Pilih daging segar: has dalam untuk empuk, santan asli biar kaya rasa; rempah kering rendam air panas dulu agar harum.
Panduan Lengkap Memasak Masakan Ini
Cuci daging: rendam daging sapi dalam air garam 15 menit, tiriskan. Haluskan bumbu: blender cabai, bawang, kunyit, jahe, lengkuas, galanga dengan sedikit santan encer hingga halus (atau ulek tradisional).
Tumis bumbu: panaskan minyak di panci besar, tumis bumbu halus hingga harum dan minyak terpisah (10 menit), masukkan serai, daun jeruk, daun kunyit, salam, kayu manis, cengkeh, kapulaga—aduk hingga layu. Tuang santan encer, aduk pelan agar mendidih (15 menit), masukkan daging—masak api kecil hingga setengah empuk (1 jam, aduk sesekali).
Tambah santan kental: tuang santan kental, masukkan garam, gula, asam kandis—aduk rata, masak terus api kecil hingga santan mengering dan berminyak (2-3 jam), daging empuk hancur saat ditekan garpu. Cicipi, sesuaikan pedas-asam. Matikan api saat kuah kecokelatan dan minyak merah muncul—istirahat 30 menit agar rasa nyatu. Sajikan panas dengan nasi, tabur bawang goreng—nikmati saat daging masih lembut.
Tips: Santan pecah? Aduk dengan es batu. Daging alot? Presto 30 menit dulu. Untuk varian ayam, ganti daging dan kurangi waktu masak jadi 1,5 jam.
Kesimpulan
Rendang bukan sekadar masakan—ia warisan Minangkabau yang penuh rempah dan cerita perantauan. Dari abad ke-14 hingga festival 2025, hidangan ini bukti kuliner kita tahan uji waktu. Dengan panduan ini, dapur Anda bisa hasilkan rendang empuk autentik, lengkap kuah kental yang bikin nagih. Di tengah tren fusion, resep original ajak kita hargai proses: rempah segar, api sabar, dan tangan penuh cerita. Coba resep ini untuk akhir pekan—siapa tahu, gigitan pertama bawa Anda ke Pagaruyung. Selamat memasak, dan semoga rendang-mu sepedas semangat Minang.